Sunday, January 13, 2019

Keutamaan Orang Yang Menuntut Ilmu

1 comments



PENDAHULUAN

Islam mewajibkan umatnya untuk mencari ilmu, hal ini menunjukkan betapa pentingnya menuntut ilmu. Dengan ilmu, manusia dapat menjadi  hamba Allah yang beriman dan beramal shaleh, dengan ilmu pula manusia mampu mengolah kekayaan alam yang Allah berikan kepadanya. Dengan demikian, manusia juga mampu menjadi hamba-Nya yang bersyukur, dan hal itu memudahkan menuju surga.
Di sisi lain, manusia yang berilmu memiliki kedudukan yang mulia tidak hanya disisi manusia, tetapi juga disisi Allah. Sebagaimana dijelaskan bahwa dalam firman Allah dalam Q.S. Al-Mujadilah : 11, yang artinya “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. Oleh karena itu, Islam memandang bahwa menuntut ilmu itu sangat penting bagi kehidupan dunia maupun akhirat.
Pada makalah ini dalam pembahasannya akan memaparkan tentang hadis mengenai keutamaan menuntut ilmu.
                                                       










PEMBAHASAN
A.      Hadits Yang Menjelaskan Keutamaan Orang Yang Menuntut Ilmu

1.      Hadis Pertama
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْ لَ اللّهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى اْلجَنَّةِ وَإِنَّ اْلمَلإَكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًالِطَالِبِ اْلعِلْمِ وَإِنَّ طَالِبَ اْلعِلْمِ يَسْتَغْفِرُلَهُ مَنْ فِي السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ حَتَّى اْلحِيْتَانِ فِي اْلمَاءِ وَإِنَّ فَضْلَ اْلعِلْمِ عَلَى اْلعَاِبدِ كَفَضْلِ اْلقَمَرِعَلَى سَاءِرِ اْلكَوَاكِبِ إِنَّ اْلعُلَمَاءَ هُمْ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ إِنَّ اْلأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِيْنَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرِّثُوْا  اْلعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ (رواه احمد و الترمذي وألوداودوابن ماجه)  
Artinya: “Dari Abi Darda dia berkata :”Aku mendengar Rasulullah saw bersabda”: “Barang siapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga, dan sesungguhnya para malaikat  membentangkan sayapnya karena ridha (rela) terhadap orang yang mencari ilmu. Dan sesungguhnya orang yang mencari ilmu akan memintakan bagi mereka siapa-siapa yang ada di langit dan di bumi bahkan ikan-ikan yang ada di air. Dan sesungguhnya  keutamaan orang yang berilmu atas orang yang ahli ibadah seperti keutamaan (cahaya) bulan purnama atas seluruh cahaya bintang. Sesungguhnya para ulama itu adalah pewaris para Nabi, sesugguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, akan  tetapi mereka mewariskan ilmu, maka barang siapa yang mengambil bagian untuk mencari ilmu, maka dia sudah mengambil bagian yang besar.” (H.R. Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majjah).

a.      Makna Mufradad:

Menempuh
:
سَلَكَ
Sayapnya
:
أَجْنِحَتَهَا
Suatu jalan
:
طَرِيْقًا
Ikan-ikan
:
الحِيْتَان
Menuntut
:
يَلْتَمِسُ
Keutamaan orang berilmu
:
فَضْلَ اْلعِلْمِ
Mepermudah
:
سَهَّلَ
Pewaris Nabi
:
وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ
Pasti meletakkan
:
لَتَضَعُ
Bagian yang banyak
:
بِحَظٍّ وَافِرٍ

b.         Penjelasan Hadis
Menurut Ibnu Hajar, kata طَرِيْقًا diungkapkan dalam bentuk nakirah, begitu juga dengan kata ilmu yang berarti mencakup semua jalan atau cara untuk mendapatkan ilmun agama baik sedikit maupun banyak. Kalimat سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيْقًا yaitu Allah memudahkan jalan baginya di akhirat kelak atau memudahkan baginya jalan di dunia dengan cara memberi hidayah untuk melakukan perbuatan baik yang dapat mengantarkannya menuju surga.[1]
Dan yang dimaksud ilmu didalam hadits ini adalah Ilmu Agama, bukan Ilmu dunia. Karena ilmu dunia, orang kafir pun bisa menguasai nya. Dengan ilmu agama, seorang muslim bisa mengetahui mana yang benar dan mana yang salah, seorang muslim bisa mengetahui mana jalan yang dapat mengantarnya menuju surga dan mana jalan yang dapat menjerumuskannya ke neraka dan, bisa mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan diterima nya amal dan apa saja yang menyebabkan ditolaknya amal. Intinya, dengan ilmu agama, Allah memudahkan jalan bagi nya jalan menuju surga yakni dengan cara menuntut ilmu dan mengamalkan ilmunya.
“Dan sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayapnya karena ridha kepada penuntut ilmu.” Ini menunjukkan kecintaan, penghargaan, pemuliaan dan penghormatan para malaikat terhadap para penuntut ilmu, para malaikat melebarkan sayap-sayap mereka bagi para penuntut ilmu, karena ridha terhadap penuntut ilmu. Maksud dari meletakkan sayap-sayapnya adalah menjaga, melindungi dan membentengi para penuntut ilmu dengan izin Allah. Seandainya hanya ini saja yang diperoleh seorang penuntut ilmu, tentunya itu sudah merupakan kemuliaan dan kehormatan tersendiri bagi para penuntut ilmu.
Orang yang menuntut ilmu dimintakan ampun oleh makhluk-makhluk Allah lainnya. Ini merupakan ungkapan yang menunjukkan kesenangan Rasulullah kepada para pencari ilmu.[2]
Hadits di atas memberi gambaran bahwa dengan ilmulah surga itu akan didapat. Karena dengan ilmu orang dapat beribadah dengan benar kepada Allah Swt dan dengan ilmu pula seorang muslim dapat berbuat kebaikan. Oleh karena itu orang yang menuntut ilmu adalah orang yang sedang menuju surga Allah.
Mencari ilmu itu wajib, tidak mengenal batas tempat, dan juga tidak mengenal batas usia, baik anak-anak maupun orang tua.  Dalam menjalankan ibadah kepada Allah, harus dengan ilmu pula. Sebab beribadah tanpa didasarkan ilmu yang benar adalah sisa-sia belaka. Oleh karena itu dengan mengamalkan ilmu di jalan Allah merupakan ladang amal (pahala) dalam kehidupan dan dapat memudahkan seseorang untuk masuk ke dalam surga Allah.
Allah sangat mencintai orang-orang yang berilmu, sehingga orang yang berilmu yang didasarkan atas iman akan diangkat derajatnya oleh Allah, sebagaimana firman-Nya:
يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِير
Artinya: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Mujadilah:11)
Keutamaan lainnya dari ilmu adalah dapat mencapai kebahagiaan baik di dunia ataupun di akhirat. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits nabi : Artinya : “Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia, mak ia harus memiliki ilmu, dan barang siapa yang menginginkan kehidupan akhirat maka itupun harus dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan keduanya maka itupun harus dengan ilmu” (HR. Thabrani)[3]
c.       Kandungan Isi Hadis
Untuk memperoleh kesuksesan atau kebahagian baik di dunia maupun di akhirat bahkan keduanya harus mempergunakan ilmu. Ilmu ibarat cahaya yang mampu menerangi jalan seseorang untuk mewujudkan segala cita-citanya, sementara kebodohan akan membawa seseorang kepada kemadlaratan atau kesengsaraan yang membelenggu hidupnya.
Dalam hadits yang pertama Rasulullah saw menjelaskan :
1)         Allah akan memberikan berbagai kemudahan kepada para pencari ilmu, seperti kemudahan bergaul, kemudahan mendapatkan pekerjaan, termasuk kemudahan untuk menuju surga.
2)         Para malaikat akan memberikan perlindungan kepada para pencari ilmu dengan cara meletakkan sayapnya sebagai bukti kerelaan mereka terhadap apa yang dilakukan oleh para pencari ilmu.
3)         Aktivitas pencarian ilmu adalah aktivitas yang sangat mulia, sehingga kepada para pencari ilmu semua makhluk Allah baik yang ada di langit maupun di bumi bahkan ikan-ikan yang ada di dalam air akan memberikan berbagai bantuan, mereka semua ikut mendoakan agar orang yang mencari ilmu selalu mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
4)         Allah memberikan keutamaan kepada para pencari ilmu melebihi keutamaan yang diberikan kepada para ahli ibadah, ibarat cahaya bulan purnama yang mampu mengalahkan cahaya seluruh bintang.
5)         Para ulama (orang yang berilmu dan selalu menjadi pencari ilmu) adalah pewaris para Nabi, merekalah yang akan meneruskan para nabi dalam menegakan kebenaran dan memerangi kezaliman dengan menyebarkan ilmu yang diterimanya dari nabi kepada orang-orang yang ada di sekitarnya. Semua nabi tidaklah mewariskan harta benda untuk umatnya melainkan mewariskan ilmu untuk kemaslahatan ummatnya. Oleh karena itu siapapun yang berusaha menuntut ilmu dan berhasil menguasainya, maka dia telah berhasil mendapatkan bagian yang sangat besar sebagai modal untuk menghadap Allah swt.
2.      Hadis kedua
عَنْ أَنَسِ ابْنِ مَالِكِ قاَلَ: قَالَ رَسُوْ لُ اللّهِ صَلَىّ اللُّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ خَرَجَ فِي طَلَبِ اْلعِلْمِ كَانَ فِيْ سَبِيْلِ اللّهِ حَتَّى يَرْجِعُ (رواه الترمذي)
Artinya:“Dari Anas bin Malik berkata, telah bersabda Rasulullah saw : barangsiapa  keluar (pergi) untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan Allah sehingga kembali” (HR. Tirmidzi).

a.      Arti Harfiah Hadis:
Barang siapa
:
مَنْ
Berada di jalan Allah
:
كَانَ فِيْ سَبِيْلِ اللّهِ
Yang keluar
:
خَرَجَ
Hingga kembali
:
حَتَّى يَرْجِعُ

b.     Isi Kandungan Hadis:
Dalam hadits yang kedua Rasulullah menegaskan bahwa menuntut ilmu itu dinilai sebagai berjuang di jalan Allah, sehingga barang siapa yang mencari ilmu dengan sungguh-sungguh dia akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda bahkan bila sesorang meninggal dunia saat mencari ilmu dia akan mendapatkan surganya Allah karena dinilai sama dengan mati syahid.[4]
B.        Keutamaan Menuntut Ilmu
Berikut beberapa keutamaan ilmu yang dapat pemakalah simpulkan berdasarkan penjelasan hadis diatas:
   
      1. Allah akan memberikan berbagai kemudahan kepada para pencari ilmu
            2. Para malaikat akan memberikan perlindungan kepada para pencari ilmu 
            3. Ditinggikan derajatnya oleh Allah  
           4. Orang yang berilmu mereka lebih utama

أَفْضَلُ النَّاسِ الْمُؤْمِنُ الْعَالِمُ إِنِ احْتِيْجَ إِلَيْهِ نَفَعَ وَإِنِ سْتُغْنِيَ عَنْهُ أَغْنَى نَفْسَهُ
Artinya:  “Seutama-utama manusia ialah seorang mukmin yang berilmu. Jika ia dibutuhkan, maka ia memberi manfaat. Dan jika ia tidak dibutuhkan maka ia dapat memberi manfaat pada dirinya sendiri”. (HR. Al-Baihaqi).[5]
   
                5. Sebagai amal yang tak putus
إِذَا مَاتَ ابْنُ اَدَمَ إِنْقَطَعَ عَمَلَهُ اِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ: صَدَقَةٌ جَارِيَةٌ, أَوْ عِلْمٌ يُنْتَفَعُ بِهِ,أَوْ وَلَدٌ صَالِحٌ يَدْعُوْا لَهُ
Artinya:“Jika anak Adam meninggal, maka terputuslah semua amalnya kecuali dari tiga perkara, shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim).[6]
 

              6. Orang yang menuntut ilmu berada di jalan Allah sampai ia kembali pulang






DAFTAR KEPUSTAKAAN
Ainur Rasyid. 2017. Hadis-hadis Tarbawi. Yokyakarta: DIVA Press.
Bukhari Umar. 2016. Hadis Tarbawi: pendidikan Dalam Perspektif Hadis. Jakarta : Hamzah.
Imam Nawawi. 1999. Terjemah Riyadhus Sholihin, Ter, Achmad Sunarto. Jakarta: Pustaka Amani.
https://ikhwahmedia.wordpress.com/2017/10/20/hadits-mendapatkan-dunia-dan-akhirat-dengan-ilmu/
https://www.ahmadzain.com/read/karya-tulis/579/keutamaan-ilmu-dan-penuntutnya-bag-2/
http://katalogmakalah.blogspot.com/2016/05/hadist-tentang-keutamaan-menuntut-ilmu.html



[1] Bukhari Umar, Hadis Tarbawi: pendidikan Dalam Perspektif Hadis, ( Jakarta : Hamzah, 2016), Ed. 1, Cet. 4, hal. 12-13.

2 Ibid, hal. 17


[3] https://ikhwahmedia.wordpress.com/2017/10/20/hadits-mendapatkan-dunia-dan-akhirat-dengan-ilmu/
[4]  https://www.ahmadzain.com/read/karya-tulis/579/keutamaan-ilmu-dan-penuntutnya-bag-2/
[5]  http://katalogmakalah.blogspot.com/2016/05/hadist-tentang-keutamaan-menuntut-ilmu.html
[6] Imam Nawawi, Terjemah RiyadhusSholihin, Ter, Achmad Sunarto,  (Jakarta: Pustaka Amani, 1999),  hal. 317

1 comments:

Post a Comment

Translate

Sponsor

 
Dosen Blogger © 2018