Wednesday, May 1, 2024

Menulis

0 comments

 Jadwal Menulis


Beberapa teman sempat bertanya, apakah saya punya waktu khusus untuk menulis? Apakah ada jadwal yang dikhususkan untuk menulis?


Jawabannya tidak ada waktu khusus, tetapi menulis itu buat saya ibarat makan. Kalau laper ya makan. Begitu jamnya laper ya makan. Dan ketika saya laper mau menulis, ya sudah saya pun menulis.


Atau kalau kebetulan ada makanan enak tersedia, ya makan walaupun tidak laper. Makan di luar jam laper itu saya sebut ngemil. 


Walapun sedang tidak ingin menulis, kalau kebetulan ada bahan yang enak untuk dijadikan tulisan, saya tulis saja. Takut keburu lewat bahan itu.


Nah itulah masalahnya, kata teman saya. Dia bilang, dirinya tidak pernah merasa lapar untuk menulis. Lagian juga tidak pernah punya bahan makanan yang mau ditulis. Jadi dia tidak nulis-nulis juga. 


Saya bilang sebenarnya setiap kita pasti bisa menulis. Apalagi teman saya itu sama-sama sudah Lc, artinya kampus sudah mengakui dirinya sudah lulus kuliah selama 8 semester. 


Logikanya, tidak mungkin ada mahasiswa diluluskan kecuali dia pernah kuliah, dan pernah duduk di ruang ujian menjawab soal. Seingat saya, yang namanya menjawab soal ujian itu intinya menuliskan jawaban, yaitu materi yang pernah kita pelajari selama jadi mahasiswa. 


Di kampus kami menjawab soal ujian itu memang mirip dengan menulis makalah. Jumlah soalnya seabreg-abreg, sehingga lembar jawaban pun sampai harus beranak pinak. 


Dan kerennya, nyaris tidak ada tersisa ruang kosong yang tidak tertulis jawaban. Semua terisi penuh hanya dengan modal ingatan dan hafalan sistem kebut semalam. 


Coba seandainya semua kertas jawaban ujian itu dikumpulkan dari semester satu sampai semester delapan, pastilah sudah jadi beberapa jiid buku. 


Sayangnya, baik pihak kampus atau pun para dosen, sama sekali tidak terpikir untuk mewajibkan para mahasiswa mengumpulkan lembar-lembaran jawaban soal ujian, lalu dijiid menjadi satu buku. 


Pada dasarnya semua sarjana itu bisa menulis, hanya saja kita sendiri yang tidak percaya.

Read more...

Translate

Sponsor

 
Dosen Blogger © 2018