Thursday, November 22, 2018

Tokoh Pembaharuan Islam

0 comments

Tokoh Pembaharuan Islam di Mesir, Turki, India


A.      Biografi Jamaludin al-Afghani dan Pemikirannya

Jamaluddin Al-Afghani lahir di As’adabad, dekat Kanar di Distrik Kabul, Afghanistas tahun 1839 dan meninggal di Istambul tahun 1897. Ia mempunyai pertalian darah dengan Husein bin Ali melalui Ali At-Tirmizi,ahli hadis terkenal. Keluarganya mengikuti mazhab Hanafi. Ia adalah seorang pembaharu yang berpengaruh di Mesir. Ia menguasai bahasa-bahasa Afghan, Turki, Persia, Perancis dan Rusia.
Pendidikannya sejak kecil sudah diajarkan mengaji Al-Qur’an dari ayahnya sendiri, di samping bahsa Arab dan Sejarah. Ayahnya mendatangkan  seorang guru ilmu tafsir, hadits, dan fiqih yang dlengkapi dengan ilmu tasawuf dan ilmu ketuhanan, kemudian dikirim ke India untuk mempelajari ilmu pengetahuan modern (Erofa).
Sampai usia 18 tahun, ia dibesarkan dan belajar di Kabul. Pada usia ini ia sangat tertarik kepada studi falsafat dan matematika. Menjelang usia 19 tahun, ia pergi ke India selama lebih dari satu tahun. Dari sana ia menuju Mekkah untuk beribadah haji. Dari Mekkah ia kembali ke tanah airnya. Ketika berusia 22 tahun ia telah menjadi pembantu bagi pangeran Dost Muhammad Khan di Afghanistan. Di tahun 1864 ia menjadi penasihat Sher Ali Khan. Beberapa tahun kemudia ia diangkat oleh Muhammad A’zam Khan menjadi perdana menteri. Ketika itu Inggris sudah ikut campur dalam urusan negeri Afghanistan, maka Jamaluddin termasuk salah satu orang yang menentangnya. Karena kalah melawan Inggris ia lebih baik meninggalkan negerinya dan pergi menuju India pada tahun 1869. Di negeri jiran inipun ia tidak tenang karena karena negeri itu dikuasai oleh Inggris, maka ia pindah ke Mesir pada tahun 1871. Ia menetap di Kairo dan menjauhkan urusan politik untuk berkonsentrasi ke bidang ilmiah dan sastra Arab. Rumah tempat tinggalnya menjadi pusat pertemuan bagi para mahasiswa, diantaranya adalah Muhammad Abduh
Jamaludin al-Afghani adalah seorang pemimpin pembaharuan yang tempat tinggal dan aktifitasnya berpindah-pindah dari satu negara ke negara Islam lainya pengaruh terbesar yang ditinggalkannya adalah di Mesir, oleh karena itu uraian mengenai pemikiran dan aktivitasnya dimasukkan kedalam bagian tentang pembaharuan di dunia Arab.
Selama di Mesir al-Afghani mengajukan konsep-konsep pembaharuannya, antara lain:
1.      Musuh utama adalah penjajahan (Barat), hal ini tidak lain dari lanjutan perang Salib.
2.      Ummat Islam harus menantang penjajahan dimana dan kapan saja.
3.      Untuk mencapai tujuan itu ummat Islam harus bersatu (Pan Islamisme).
Pan Islamisme bukan berarti leburnya kerajaan-kerajaan islam menjadi satu,tetapi mereka harus mempunyai satu pandangan bersatu dalam bekerja sama.Persatuan islam hanya dapat diperoleh bila berada dalam kesatuan pandangan dan kembali kepada ajaran Islam .Untuk itu rakyat harus dibersihakan dari kepercayaan takhayul,rukun iman harus benar-benar menjadi pandangan hidup,setiap generasi harus ada intelektual-intelektual yang mencerdaskan dan setiap orang harus yakin dapat mencapai derajat budi luhur.
Untuk mencapai usaha-usaha pembaharuan tersebut di atas:
1.      Rakyat harus dibersihkan dari kepercayaan ketakhayulan.
2.      Orang harus yakin bahwa ia dapat mencapai tingkat atau derajat budi luhur.
3.      Rukun Iman harus betul-betul menjadi pandangan hidup, dan kehidupan manusia bukan sekedar ikutan belaka.
4.      Setiap generasi ummat harus ada lapisan istimewa untuk memberikan pengajaran dan pendidikan pada manusia-manusia bodoh dan juga memerangi hawa nafsu jahat dan menegakkan disiplin.[1]
Dia adalah seorang tokoh pembaharuan yang tinggal berpindah-pindah negara.Pada usia dua puluh tahun di Afghanistan dia menjadi pembantu pangeran Dost Muhammad Khan,tahun 1864 menjadi penasehat Sher Ali Khan,beberapa tahun kemudian menjadi perdana menteri oleh Muhammad A’zam Khan.Tahun 1870,dia pindah ke Turki dan diangkat oleh Muhammad Ali Pasya menjadi anggota Majelis Pendidikan Turki,kemudian pindah ke Iran dan diangkat menjadi menteri penerangan ,selanjutnya pindah ke Mesir.
Setelah menetap delapan tahun di Mesir ,dia kemudian pindah di Paris dan mendirikan perkumpulan Al Urwatul Wusqa yang anggotanya dari berbagai negara.Tujuannya adalah memperkuat rasa persaudaraan umat islam,membela islam dan membawa islam pada kemajuan.Perkumpulan ini menerbitkan majalah Al Urwatul Wusqa yang terkenal bahkan sampai Indonesia.

B.       Biografi Sayyid Ahmad Khan dan Pemikirannya
Sayyid Ahmad Khan dilahirkan di Delhi tanggal 17 oktober 1817. Nenek moyangnya berasal dari semenanjung Arab yang kemudian hijrah ke Heart, Persia (Iran), karena tekanan politik pada zaman dinasti Umayyah. Dan menurut keterangan Ahmad Khan berasal dari keturunan Husain, cucu Nabi Muhammad melalui Fatimah bin Ali. Neneknya Sayyid Hadi, adalah pembesar Istana dizaman Alamghir II (1754-1759). Ayahnya bernama Al-muttaqi, seorang ulama yang saleh. Ahmad khan mendapat pendidikan tradisional dalam pengetahuan agama. Selain bahasa arab, ia juga belajar bahasa Persia dan sejarah. Ahmad khan orang yang rajin membaca dan selalu memperluas pengetahuan dengan menelaah berbagai bidang ilmu pengetahuan. Sewaktu berusia 18 th, ahmad khan memasuki lapangan pekerjaan pada serikat India Timur. Kemudian bekerja sebagai hakim. Di tahun 1846, ia pulang kembali ke Delhi. Ia pulang kembali untuk meneruskan studi. Selain pekerjaan itu, ia juga amat cakap dalam menulis dan mengarang. Salah satu karyanya yang mengantarkan namanya menjadi terkenal adalah Ahtar Al-Sanadid.
Pokok pikiran Sayyid Ahmad Khan mengenai pembaharuan dalam Islam
Sayyid Ahmad Khan memiliki ide-ide yang cemerlang untuk membangkitkan ummat Islam India dari keterpurukan. Diantara ide-ide yang cemerlang itu adalah sebagai berikut:
1.      Sayyid Ahmad Khan berpendapat bahwa peningkatan kedudukan ummat Islam India, dapat diwujudkan dengan bekerjasama dengan Inggris.
2.      Sayyid Ahmad Khan melihat bahwa ummat Islam India mundur karena mereka tidak mengikuti perkembangan zaman.
3.      Sayyid Ahmad Khan menolak faham Taklid bahkan tidak segan-segan menyerang faham ini. Sumber ajaran Islam menurut pendapatnya hanyalah Al Qur’an dan Al Hadist.
4.      Yang menjadi dasar bagi sistem perkawinan dalam Islam, menurut pendapatnya, adalah sistem monogamy, dan bukan sistem poligami sebagaimana telah dijelaskan oleh ulama’-ulama’ dizaman itu.
5.      Dalam ide politik, Sayyid Ahmad Khan, berpendapat bahwa ummat Islam merupakan satu ummat yang tidak dapat membentuk suatu Negara dengan ummat Hindu.

C.      Biografi Mustafa Kemal Ataturk dan Pemikirannya
Mustafa Kemal lahir pada 1881 di suatu daerah di Salonika. Sering dikenal dengan nama Mustafa Kemal Pasya. Dan dikenal juga dengan Mustafa Kemal Attaturk (Bapak Bangsa Turki). Beliau juga mendapat julukan Ghazi, artinya sang pembela keyakinan. Julukan ini diberikan ketika beliau dengan gemilang membawa Turki kepada kemenangan dalam perang kemerdekaan melawan Yunani, Mustafa Kemal dielu-elukan dan dipanggil dengan gelar kehormatan Ghazi. Ayahnya bernama Ali Riza, seorang juru tulis rendahan di salah satu kantor pemerintahan di kota itu. Beliau sempat mencoba lari dari kemalangan hidupnya dengan cara menegak racun. Sedangkan Ibunya bernama Zubayde, seorang wanita sholihah. Ali Riza meninggal saat Mustafa Kemal berusia tujuh tahun sehingga ia kemudian diasuh oleh ibunya.
Sejak kecil, Mustafa Kemal memiliki bakat untuk selalu memberontak terhadap segala keadaan yang tidak berkenan di hatinya. Ia secara brutal menentang peraturan apapun. Bahkan, tanpa malu-malu ia sering memaki-maki gurunya saat bersekolah. Sehingga suatu hari pernah ditampar salah satu gurunya karena sang guru sudah kehilangan kesabaran menghadapi perilaku Mustafa Kemal. Dan akibatnya, Mustafa Kemal kecil lari dan tidak mau masuk sekolah lagi.
Mustafa kecil juga terkenal arogan dalam bergaul. Ia tidak mau sembarangan dalam memilih kawan. Akhirnya, ibunya mengirim dia ke sekolah militer, sehingga riwayat pendidikan Mustafa Kemal dimulai tahun 1893 ketika ia memasuki sekolah Rushdiye (Sekolah Menengah Militer Turki). Tahun 1895 ia masuk ke akademi militer di Kota Monastir dan pada tanggal 13 maret 1899 ia masuk ke sekolah ilmu militer di Istambul. Tahun 1902 ia ditunjuk sebagai salah satu staf pengajar dan pada bulan Januari 1905 ia lulus dengan pangkat Kapten. Perjuangan Mustafa Kemal mewujudkan pembaharuan untuk kemajuan Turki penuh liku, dan mencapai klimaksnya ketika ia menjadi Presiden Republik Turki. Bangsa Eropa mengakui Republik Turki yang ditandai oleh Perjanjian Lausanne pada tahun 1923. Mustafa Kemal meninggal dunia tahun 1938.
Setelah perang dunia I, Mustafa kemal diangkat menjadi panglima militer di Turki Selatan untuk merebut Izmir dari tentara sekutu dan berhasil memukul mundur tentara sekutu dan menyelamatkan Turki dari penjajahan  Barat. Pada saat itu Sultan  di Istanbul berada di bawah kekuasaan sekutu yang harus menyesuaikan diri dengan mereka, Kemudian ia mendirikan pemerintahan tandingan di Anatolia dengan mengatakan kemerdekaan negara dalam keadaan bahaya, rakyat Turki harus berusaha sendiri membebaskan tanah air dari kekuatan asing, sultan tidak menjalankan pemerintahan dan segera mengadakan kongres.
Secara bertahap namun pasti, Mustafa Kemal melakukan pembaharuan/ reformasi. Kebijakan-kebijakan Mustafa Kemal diantaranya:
1.      Undang-undang tentang unifikasi dan sekulerisasi  pendidikan tanggal 3 maret 1924
2.      Undang-Undang tentang kopiah tanggal 25 November 1925
3.      Undang-undang tentang pemberhentian petugas jamaah dan makam, penghapusan lembaga pemakaman tanggal 30 November 1925.
4.      Perturan sipil tentang perkawinan tanggal 17 Februari 1926.
5.      Undang-undang penggunaan huruf latin untuk bajad Turki dan penghapusan tulisan Arab tanggal 1 November 1928.
6.      Undang-undang tentang larangan penggunaan pakaian asli tanggal 13 Desember 1934.
Gerakan modernisasi dan westernisasi di Turki yang dilakukan Mustafa Kemal menurut Komarudin Hidayat pada dasarnya bukanlah anti Islam, akan tetapi mengadakan rasionalisasi agama agar agama menjadi kekuatan penopang bagi kemajuan Turki.
Pembaharuan yang dilakukan Kemal adalah:
1.    Pemisahan antara pemerintahan dengan agama yang diterima Majelis Nasional Agung tahun 1920.
2.    Kedaulatan Turki tidak berada di tangan sultan tetapi di tangan rakyat.
3.    Jabatan khalifah dipertahankan, tetapi hanya memiliki kewenangan spiritual.
4.    Khalifah Wahid al-Din dipecat dari jabatan karena bersekutu dengan Inggris dan digantikan oleh Abdul Majid.
5.    Merubah bentuk negara dari khilafah menjadi republik dan Islam menjadi agama negara.
6.    Karena khalifah mengadakan pembangkangan dan melahirkan dualisme kepemimpinan, 3 Maret 1924 khalifah dihapus.
7.    Turki mendeklarasikan sebagai negara sekuler dengan menghapus Islam sebagai agama negara tahun 1937.[2]
Sungguhpun demikian, kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Mustafa Kemal yang bisa dikatakan sangat radikal tersebut telah mengundang sejumlah reaksi. Reaksi yang paling keras ditunjukkan oleh kalangan Islam konservatif. Gerakan sekulerisasi Turki oleh Mustafa Kemal berakhir seiring dengan meninggalnya beliau. Proses sekulerisasi sempat dilanjutkan oleh Ismet Inonu, seorang Presiden pengganti Mustafa Kemal. Sungguhpun demikian, rakyat Turki tetaplah rakyat Turki, yang tidak bisa menggoyahkan akar Islam yang sudah terpatri dalam hati mereka. Memang secara politis, Negara Turki mempunyai pandangan bahwa mereka adalah bagian yang tak terpisahkan dari peradaban barat, tapi secara kultural, mereka tetap mempertahankan jati diri mereka yang tak bisa terlepas dari Islam. Walaupun Turki dinyatakan sebagai negara sekuler, Islam tetap berakar kuat di hati masyarakat Turki. Ini terbukti para petani yang hidup di pedesaan yang merupakan tiga perempat dari seluruh penduduk Turki tetap merupakan orang-orang muslim yang shaleh. Pengaruh Islam juga masih terlihat pada kaum buruh dan pedagang-pedagang kecil. Hal ini membuktikan bahwa sekulerisasi tidak tumbuh subur di masyarakat Turki yang punya akar keIslaman yang kuat.





[1] H.M. Yusran Asmuni, Pengantar Studi Pemikiran dan Gerakan Pembaharuan dalam Dunia Islam, Jakarta , hlm. 69
[2] Ajid Tohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam, 225

0 comments:

Post a Comment

Translate

Sponsor

 
Dosen Blogger © 2018